Aku baru saja melewati ulang tahunku yang ke-17. Aku nggak nyangka, secepat itu aku tumbuh dewasa. Rasanya baru kemarin aku masuk SD. Kata orang, ulang tahun yang ke-17 itu identik dengan ulang tahun yang indah dimana kita ditemani oleh orang spesial atau pacar di samping kita. Tapi aku berpikir, kenapa gitu? Bagiku punya pacar atau pun tidak tidak begitu penting (untuk saat ini). Aku sudah punya teman-teman yang baik, sahabat yang percaya kepadaku, serta orang-orang yang sayang padaku. Itu saja sudah kurasa sudah cukup.
Ada satu hal yang membuat ulang tahunku yang ke-17 ini terasa agak aneh dan-ok, akan kuceritakan sedikit. Lima malam sebelum tanggal 22 Oktober, nggak tau kenapa aku kepikiran Sei terus. Tiap aku dengerin Vanilla Twilight, di dalam hati aku berdoa semoga aku bisa bertemu dengan Sei sebelum atau saat ulang tahunku nanti. Setidaknya sebentar saja karena rasanya sudah lama sekali (kira-kira 7 bulan) aku tidak bertemu dengannya. Terakhir kali aku bertemu Sei ya ketika aku bertemu dia dengan Natsu dulu sebelum dia berangkat ke Surabaya. Di dalam hati aku berdoa agar Sei ingat bahwa sebentar lagi adalah hari ulang tahunku. Menyedihkan ya.
Sampai hari itu datang. Tanggal 22 Oktober siang, satu pesan masuk ke ponselku. Waktu itu aku lagi di lab biologi. "rrrt.. rrrt.." ponsel di sakuku bergetar. Dengan malas kubuka pesan yang masuk, dan..
Hai, aku lagu pulang ke Tuban :)
Nanti jam pulang sekolah aku mau ke SMA 1 buat sharring ma anak kelas 3 :)
(11.34)