Rabu, 02 November 2011

Sei..

 
 
 
maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu
membaca dan mengerti isi hatimu
ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian
mencoba mencari celah dalam hatimu
aku tahu ku takkan bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta

ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian
mencoba mencari celah dalam hatimu

aku tahu ku takkan bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta

dan aku tahu dia yang bisa
menjadi seperti yang engkau minta
namun selama aku bernyawa aku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta

oooh namun selama ku bernyawa
ku coba seperti yang kau minta

seperti yang kau minta
namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
ooh menjadi seperti yang kau minta
namun selama aku bernyawa ku kan mencoba
menjadi seperti yang kau minta
ku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta



Semoga aku mempunyai kesempatan bersamamu lagi, Sei..

FOOL!! (Part 1)

Hari ini aku ke rumah sakit.  Ini gara-gara gigiku yang udah lama bolong patah.  Nggak sakit sih, menurutku ini lebih terdengar memalukan daripada memprihatinkan. Let me tell you my day..
Musibah ini bermula dari obsesiku makan keripik singkong pedes yang sekarang lagi hot-hotnya di sekolahku. Nyicip sekali dua kali punya temen kok enak ya. Tapi berhubung rasanya yang SUPER PEDAS, rasanya aku habis nyelem ke kolam renang, keringetan semua saking pedesnya. Efeknya muka jadi merah dan mulut rasanya jadi tebel.  Nah, dari situ aku mulai berpikir untuk membeli sekantong keripik singkong yang super pedas itu. Tapi sayang, aku nggak tau harus beli dimana.
"As, kamu pengen beli keripik singkong kaya gitu nggak" seorang teman bertanya kepadaku setelah ia mengambil segenggam keripik singkong super pedas milik temanku yang lainnya.
"Iya, tapi aku nggak tau belinya di mana." kataku dengan wajah yang susah diartikan (sebenernya waktu itu aku lagi ngeliatin bungkusan keripik yang di bawa temenku sambil ngiler, wkwk :D)
"Kalau mau beli, beli di mbak ********, As"(demi menghindari unsur promosi, jadi namanya aku sensor)  kata temanku yang satu lagi.
Pucuk di cinta, ulam pun tiba.  Kebetulan banget tuh. Akhirnya dengan berbekal semangat 45 yang berkobar-kobar, aku dan temanku yang sama-sama pengen makan keripik singkong SUPER PEDAS itu pesen ke si penjual lewat si kurir yaitu temanku yang memberi tahu tempat membeli keripik itu.
Singkat cerita, keesokan harinya si kurir yang kebetulan duduk di bangku depanku menenteng satu kresek besar keripik singkong, ada 3 bungkus (padahal yang aku tau cuma 2 orang yang pesen, tapi ternyata ada yang lain lagi).
"As, ini punya kamu, harganya Rp 17.000,-"
Dengan wajah berseri-seri aku mengambil keripik singkong super pedas pesananku sambil memberikan sejumlah uang pembayaran. Kemudian..

To be continued..