"Imagination is not a talent of some people. But is the health of every person"
- Ralph Woldo Emerson -
Tidak ada yang salah jika kita berbicara tentang imajinasi. Karena imajinasi itu luas tanpa batas. Menurutku, imajinasi itu seperti laut. Kita dapat melihat garis batas antara langit dan air laut. Tetapi pada kenyataannya garis tersebut bukanlah sebuah garis pembatas. Garis itu hanyalah garis semu yang memanipulasi mata kita dan memberikan batas atas apa yang kita sebut sebagai "tempat yang tidak terjangkau oleh mata". Ketika pandangan kita membentur garis tersebut, yang sering kita lakukan adalah memfokuskan pandangan kita pada benda lain yang ada di sekitarnya, seperti perahu. Begitu pun dengan imajinasi. Seperti yang sudah aku katakan tadi, imajinasi tidak memiliki batas. Manusia sendiri lah yang menarik garis batas tersebut. Garis itu semu seperti garis batas antara langit dan air laut. Sebenarnya hal tersebut tidak menjadi masalah besar selama kita tahu kapan garis batas itu harus ditarik dan kapan tidak. Kebanyakan orang merasa bahwa daya imajinasi mereka tidak setinggi orang-orang yang lainnya karena mereka merasa kurang bisa menciptakan gambaran-gambaran hidup yang kemudian terangkai menajadi satu kesatuan sebuah cerita. Kata-kata yang paling sering aku dengar adalah, "Wah, aku nggak bisa berimajinasi lagi kaya waktu aku kecil dulu. Bisa sih, tapi nggak bisa-bisa banget". Begitu pun ku. Ada saat dimana imajinasiku dilanda kemarau. Tak ada gambaran atau bayangan yang terlintas di otakku. Kering. Semakin aku memaksa untuk berimajinasi, semakin panas otakku, semakin kering lahan imajinasiku. Parahnya lagi, saat dimana imajinasiku dilanda kemarau adalah saat dimana aku sangat membutuhkan imajinasi itu untuk menulis atau memecahkan persoalan yang membutuhkan imajinasi kuat. Lalu apa yang aku lakukan ketika saat itu terjadi? Yang pertama kali kulakukan adalah "meletakkan pulpenku di atas meja dan berhenti berpikir". Yang kumaksud dengan "berhenti berpikir" di sini bukan menyerah. Tetapi berhenti memaksa otak untuk berimajinasi karena semakin kita memaksa, bukan hasil yang baik yang kita dapatkan, melainkan sebuah kepenatan akibat tempaan keras yang diterima otak. Seperti kata pepatah, "Imagination comes, works when you're not trying, when you have a peculiar passive clarity".
Sebarnya apa sih IMAJINASI itu?
Imajinasi adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa pada umumnya, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif". Gambaran citra dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dilihat oleh mata pikiran.
Kita seringkali salah persepsi dalam memahami makna imajinasi. Dalam kenyataannya, imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari cptaan Tuhan dalam pikirannya dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak.
Sebarnya apa sih IMAJINASI itu?
Imajinasi adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. Istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa pada umumnya, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai "menggambarkan" atau "gambaran" atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi "produktif" atau "konstruktif". Gambaran citra dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dilihat oleh mata pikiran.
Kita seringkali salah persepsi dalam memahami makna imajinasi. Dalam kenyataannya, imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah dilihat, dengar, dan rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran. Ia dapat mengembangkan sesuatu dari cptaan Tuhan dalam pikirannya dengan tujuan untuk mengembangkan suatu hal yang lebih bernilai dalam bentuk benda, atau sekedar pikiran yang terlintas dalam benak.